Cuci Tangan Untuk Mencegah Virus Corona

Virus Corona atau di kenal dengan istilah COVID-19 akhir akhir ini menjadi momok yang menakutkan bagi seluruh dunia termasuk indonesia. Virus yang awalnya berasal dari negeri tiongkok ini ini sudah menyebar ke berbagai penjuru dunia, virus satu ini tidak bisa kita anggap sepele karena seperti kita ketahui virus ini sudah memakan banyak korban jiwa. WHO mengatakan bahwa Covid-19 saat ini sudah menjadi pandemi global.
Salah satu upaya yang bisa kita lakukan untuk mencegah corona virus ini adalah dengan selalu menjaga kebersihan dan juga selalu menerapkan pola hidup sehat. 
Selain itu, upaya penangkalan dasar virus corona ataupun Covid- 19 yaitu dengan giat cuci tangan secara detail serta menyeluruh.
Perihal ini sebab virus corona meluas melalui droplet ataupun cairan badan yang keluar dikala batuk ataupun bersin. Tidak hanya tertular sebab menghisap droplet kala diantara dekat dengan orang yang terinfeksi, Kamu pula dapat tertular virus corona melalui tangan bagaikan media penularan. Sebagai contoh merupakan pada saat Kamu berjabat tangan dengan orang menutupi batuk dengan tangannya, ataupun kala Kamu memegang obyek yang terpapar virus corona.

” Yang amat penting yaitu cuci tangan paling tidak 20 detik, sebab yang bekerja( mensterilkan virus dari tangan) merupakan campuran sabun serta disrupsi mekanik( gerakan tangan)”.

Demikian pula bila Kamu tengah bimbang buat memilah sabun batang ataupun sabun cair. Elizabeth Scott, ahli kebersihan rumah serta komunitas dan profesor di Simmons University, mengatakan kepada Insider, Jumat(13/ 3/ 2020) kalau keduanya bersama efisien dalam mensterilkan tangan dari virus corona. Bermacam riset pula sudah mengonfirmasikan kalau pemakaian sabun tangan tidak tingkatkan resiko penularan peradangan ataupun jadi media penularan peradangan. 
Dikutip dari The New York Times, 22 Juni 2018, sekelompok periset melaksanakan eksperimen menarik tentang topik ini serta memublikasikannya pada tahun 1965. 
Mereka dengan terencana mengontaminasi tangan mereka dengan kurang lebih 5 miliyar kuman, tercantum kuman yang mematikan. 
Para periset setelah itu cuci tangan mereka dengan sabun batang serta memohon orang lain buat mencuci tangan memakai sabun batang yang sama. Sehabis tangan orang kedua diteliti, mereka menciptakan kalau sabun tidak mentransmisikan kuman, apalagi dalam keadaan pemakaian berat. Penemuan ini lalu dikonfirmasikan kembali dalam eksperimen pada tahun 1988, serta dilanjutkan oleh bermacam periset di segala dunia. Tidak terdapat satu juga yang menciptakan kalau sabun dapat jadi sumber peradangan. 
Kebalikannya, suatu riset yang diterbitkan pada tahun 2017 kembali meyakinkan keahlian sabun batang buat melawan peradangan, apalagi dalam keadaan wabah semacam virus Ebola.