Uji Sampel Darah, Manfaat dan Hasil Yang Diharapkan

Akhir akhir ini negara kita tercinta sedang di hantui dengan alah satu virus yang bisa dibilang berbahaya dan sangat mematikan yaitu Corona Virus atau Covid-19. Salah satu cara untuk memastikan bahwa kita positif terkena covid-19 adalah dengan cara uji sampel darah. Tetapi bagi kita orang awam tentunya tidak tahu bagaimana prosedur cek darah dan juga apa sih manfaat dan hasil yang di harapkan melalui cek darah tersebut. Dan kapankah kita harus cek darah ? mari kita simak artikel di bawah ini tentang uji sampel darah, apalagi di saat saat virus corona sudah menyebar ke berbagai penjuru dunia.

Apa Itu Uji Darah ?

Uji darah merupakan proses pengambilan ilustrasi darah yang umumnya dicoba lewat pembuluh darah buat diperiksa di laboratorium. Aksi ini pula diketahui bagaikan uji darah. Uji darah ialah salah satu tata cara yang sangat universal digunakan buat mengenali ataupun menanggulangi kendala kesehatan.
Darah bertanggung jawab untuk:
Membawakan oksigen ke bermacam sel serta jaringan tubuh
Membawa nutrisi serta gula ke sel badan, yang berperan bagaikan sumber tenaga, sehingga sel badan bisa terus melaksanakan proses metabolisme
Berfungsi selaku saluran untuk sisa zat ataupun produk sampingan yang dihasilkan oleh proses selular, yang nantinya hendak dibuang oleh badan dengan bermacam cara
Menghasilkan karbon dioksida dari badan dengan memindahkannya ke paru- paru
Secara universal, darah tersusun dari 2 bagian: plasma darah, yang berupa cairan, serta sel darah, yang bisa berbentuk trombosit, sel darah merah, serta sel darah putih
Plasma darah berjumlah 50% dari komposisi totalitas darah. Plasma darah ialah bagian darah yang memiliki hormon, protein, glukosa, serta lain- lain.
Sedangkan itu, sel darah pula mempunyai kedudukan tertentu. Sel darah merah diperlukan untuk membawa oksigen, sebaliknya sel darah putih berfungsi bagaikan sistem pertahanan badan untuk melawan ancaman semacam patogen. Sedangkan itu, trombosit merupakan bagian darah yang berperan untuk pembekuan darah. Apabila badan tidak bisa membekukan darah, maka seorang bisa wafat akibat kehabisan banyak darah.
Sebab lapisan darah yang rumit serta bermacam proses yang memerlukan darah, pergantian dalam“ kandungan wajar”, bergantung pada apa yang dicari oleh dokter, bisa mengindikasikan terdapatnya kendala kesehatan ataupun penyakit. 

Siapa yang harus uji darah dan apa hasil yang akan di dapatkan ?

Uji darah bisa dianjurkan untuk siapa saja, termasuk balita serta lanjut usia. Uji darah bisa dicoba untuk:
Mengecek apakah penderita sehat – Uji darah bisa dicoba sebagai bagian dari pengecekan teratur, meski penderita tidak menampilkan indikasi apapun.
Mendiagnosis sesuatu penyakit – Salah satu sebab utama kenapa dokter hendak meminta uji darah merupakan untuk membenarkan ataupun mendiagnosis keberadaan sesuatu penyakit. Uji darah bisa menciptakan kelainan hormon, diabet, kanker, serta penyakit yang berkaitan dengan darah semacam kendala pembekuan darah serta pendarahan.
Mengecek apakah sesuatu penyakit telah ditangani dengan benar – Penderita yang tengah menempuh penyembuhan bisa menempuh uji darah standar untuk mengenali apakah penyembuhannya sukses. Apabila hasilnya menampilkan kalau penyembuhan tidak bekerja, hingga dokter bisa memutuskan untuk mengganti ataupun menghentikan penyembuhan.
Mengeliminasi kemungkinan penyakit lain – Kerapkali, dokter telah mempunyai dugaan tertentu bersumber pada indikasi yang ditunjukkan oleh penderita, tetapi untuk membenarkan, uji darah bisa dicoba untuk mengeliminasi kemungkinan terdapatnya penyakit lain.
Uji darah umumnya berlangsung sangat segera, tidak lebih dari 10 menit. Tetapi hasilnya umumnya diberikan dalam wujud nilai. Laporan uji darah hendak meliputi jumlah nilai yang wajar serta apakah hasilnya terletak dalam batasan wajar ataupun tidak.
Posisi di atas ataupun di dasar batasan wajar bisa menimbulkan penderita takut serta takut, tetapi hasil yang tidak wajar kerapkali bukan menggambarkan tanda- tanda terdapatnya penyakit. Banyak aspek yang bisa mempengaruhi hasil uji darah, termasuk tingkatan tekanan pikiran penderita saat sebelum menempuh uji darah. Tidak hanya itu, meski telah terdapat panduan untuk nilai hasil uji darah, tetapi nilai ini bisa berganti bersamaan berjalannya waktu. Oleh sebab itu, penderita yang menempuh uji glukosa darah bisa dikira“ wajar” saat ini tetapi bisa dikira pra- diabetes di kemudian hari, sebab pergantian dari nilai glukosa yang dikira wajar. Hingga dari itu, uji darah hendak dicoba bertepatan dengan uji kesehatan tertentu. 

Bagaimana Cara Kerja Dari Pengambilan Sampel Darah ?

Terdapat banyak metode untuk mengambil ilustrasi darah dari penderita. Salah satunya merupakan dengan ditusuk( pricking). Pada tata cara ini, jari penderita hendak ditusuk dengan jarum, sehingga darah hendak mengalir keluar. Setelah itu, sampel darah hendak diambil dengan suatu gelas.
Tata cara lain– serta tata cara yang sangat umum– merupakan pengambilan darah lewat pembuluh darah. Penderita bisa duduk dengan aman di atas sofa ataupun tiduran di atas meja rumah sakit. Suatu turniket hendak diikat di lengan supaya pembuluh darah lebih nampak. Sehabis staf rumah sakit, misalnya perawat, telah menciptakan pembuluh darah yang terbaik, dia hendak memasukkan jarum ke pembuluh darah secara perlahan. Sesudah jumlah darah yang lumayan telah didapatkan, jarum hendak ditarik dengan hati- hati serta perlahan.
Terdapat pula aksi analisa gas darah arteri, di mana sampel darah digunakan untuk mengecek guna metabolisme serta paru- paru badan( mis. kandungan karbon dioksida serta oksigen). Dalam aksi ini, darah diambil langsung dari arteri. 2 posisi yang sempurna merupakan arteri femoral( di selangkangan) serta arteri radial( di pergelangan tangan). Apabila arteri terdapat di bagian badan yang lain, hingga kateter bisa digunakan bagaikan panduan. Kateter bisa diambil sesudah aksi berakhir.
Sesudah pengambilan darah berakhir, kapas yang telah dibasahi dengan alkohol bakal diberikan pada penderita untuk kurangi pendarahan.
Sesudah itu, ilustrasi darah dikirim ke laboratorium, di mana sampel tersebut hendak dimasukkan ke perlengkapan sentrifugasi. Perlengkapan ini bisa memisahkan bermacam komponen darah, sehingga tiap komponen tersebut bisa dianalisa dengan lebih akurat. Dengan terdapatnya proses ini, satu sampel darah bisa digunakan untuk bermacam uji darah yang berbeda.
Bergantung pada jumlah uji darah ataupun tipe uji darah, hasil dari uji darah dapat didapatkan dalam sebagian jam hingga sebagian minggu. Seseorang pakar hematologi ataupun pakar patologi bisa menganalisa hasil laboratorium, sebaliknya dokter bisa membahas hasilnya dengan penderita. 

Resiko Dan Kemungkinan Yang Terjadi Dari Uji Sampel Darah

Secara umum, pengambilan darah ialah kegiatan yang nyaman. Tetapi, terkadang sebagian penderita hadapi hematoma ataupun memar, yakni sesuatu keadaan di mana darah menggenang di luar pembuluh darah. Keadaan ini umumnya berlangsung dikala pembuluh darah hadapi kerusakan, sehingga darah mengalir keluar. Untungnya, hematoma umumnya tidak bertahan lama serta bisa diatasi dengan kompres. Hematoma pula umumnya bersifat lokal, yang berarti keadaan ini hanya berlangsung pada bagian badan yang disuntik. 
source : American Association for Clinical Chemistry